Postingan pertama di bulan Oktober. Berhubung beberapa waktu lalu sudah ditanya-tanya mengapa tak menulis postingan baru lagi, jadi hari ini mencoba untuk menepati janji. Kenapa lama nggak nulis? Jawab : disibukkan dengan modul dan tugas kuliah yang menumpuk plus rutinitas emak-emak setiap harinya :D

Kesibukan kuliah cukup menguras tenaga, kendati masuknya hanya setiap hari Sabtu dan Minggu dari pukul 07.00-16.30 sore. Berangkat dari rumah selalu pukul enam pagi, sampai di rumah juga bertepatan dengan waktu maghrib. Jadi untuk dua hari ini aku memang tidak di rumah.

Selain itu, Senin-Jum'at seperti jadi waktu padat untuk menunaikan kewajiban sebagai ibu rumah tangga yang baik. Ditambah beberapa bulan ini ada agenda sore untuk dua kali dalam sepekan, yaitu senam aerobik bersama crew senam lainnya. Walau bagaimana pun olahraga tetap penting di tengah padatnya kesibukan. Jadi, mau sesibuk apapun sebisa mungkin ada waktu untuk memanjakan diri dengan aerobik atau berolahraga ringan :)

Seringnya, satu minggu seperti tak cukup walau sudah memanage waktu habis-habisan. Puncaknya di hari Jum'at. Aku harus memastikan semua pekerjaaan rumah, cucian, keperluan anak dan suami, sudah terselesaikan dengan benar. Jadi selama kutinggal kuliah, aku bisa tenang meninggalkan anak-suami dengan kondisi rumah yang sudah bersih dan rapi. Membiarkan suami menikmati weekend berdua bersama buah hati, saat sang istri sibuk belajar.

Terlebih karena kami mau tak mau harus kerja sama soal momong anak, sabtu Aidan harus ikut ayahnya ke kantor. Minggu, seharian bersama si ayah juga. Selagi bisa dihadapi berdua, ya dijalani, tanpa harus merepotkan orangtua.

Biasanya saat ibunya berangkat kuliah, Aidan masih terlelap tidur. Jadi ketemunya juga sepulang kuliah. Meski aku lagi-lagi tak bisa diajak berkompromi dengan keadaan tubuh yang sudah penat luar biasa. Sampai di rumah hawanya ingin makan banyak dan tidur selelap mungkin, recharge tenaga yang terkuras sebelumnya.

Selain karena belajar seharian dari pagi sampai sore. Perjalanan pulang-pergi dari rumah ke kampus hingga kembali ke rumah lagi, juga menghabiskan waktu yang cukup lama. Belum lagi karena jam pulang selalu bertepatan dengan arus macet yang luar biasa. Capek, ngantuk, ditambah lapar. Jika pun bisa melewati arah lain, maka jarak tempuh juga akan lebih jauh. Sembari menjaga fokus, istighfar sebanyak mungkin. Semoga Allah jaga dari segala kemungkinan di perjalanan baik pergi dan pulangnya.

Alhamdulillah, Aidan mulai mengerti. Jika ibunya sudah duduk di depan laptop. Atau jika ibunya sedang membaca buku, ia diam-diam menarik diri. Sikap pengertiannya terlihat saat ia memilih tetap bermain walau berada tak jauh dari tempat duduk ibunya. Meski ada pula, waktu di mana Aidan mulai merasa ingin diperhatikan. Mendekat ke ibunya sambil merengek minta dibuatin pesawat kertas, atau lain-lain.

Kesibukan dengan tugas-tugas kuliah juga membuatku memiliki waktu keluar yang lebih, karena harus sering ke perpustakaan dan menyambangi toko-toko buku yang ada di Magelang demi menambah referensi buku kuliah. Namun Allah seperti memudahkan. Saat teman-teman yang lain masih mencari, aku secara tidak sengaja menemukan buku referensi yang sesuai dengan mata kuliah maupun tugas yang akan digarap. Malah kadang, justru menemukan materi tugas teman-teman ^^'

Pun ikhtiar lainnya, mencoba menghemat anggaran pengeluaran dengan meminjam buku-buku kuliah dari mahasiswi 'Manajemen Pendidikan Islam' yang sudah lebih dulu wisuda kendati kami berbeda kampus.

Menyenangkan rasanya, walau terkadang terasa lelah dan membingungkan.

Tetapi sejauh ini aku menikmati peran dan kesibukan sebagai ibu rumah tangga sekaligus mahasiswi "S1 Manajemen Pendidikan Islam". Euforia yang terasa juga berbeda dengan dua kampus yang pernah kumasuki sebelumnya, saat kuliah di Sistem Informasi dan Pendidikan Agama Islam.

Sebab, kendati fakultas yang dipilih sudah sesuai dengan basic namun ada lagi kendala dari hal lain. Meski sebenarnya sederhana, yang dicari adalah universitas yang tak hanya sesuai dengan jurusan yang aku inginkan, tetapi dosen, teman-teman kuliah, lingkungan kampus, juga bisa membuatku lebih baik dan lebih baik lagi. Karena tak mudah mencari teman yang sefikroh denganmu. Yang satu pemikiran, teman-teman yang bisa mengerti jalanmu sekaligus mengokohkan langkah hijrahmu.

Alhamdulillah Allah seperti telah menjawab doaku. Dua kuliah yang tadinya kandas di tengah jalan Allah pertemukan dengan solusi sekaligus ganti yang jauh lebih baik, insyaa Allah. Aku seperti menemukan kembali apa itu semangat sekaligus tantangan dalam belajar. Apa itu kesungguhan. Apa itu kenikmatan pada saat menuntut ilmu. Dan yang terpenting, bagaimana rasa percaya diri itu kembali tumbuh bahkan lebih besar dari sebelumnya. Alhamdulillah.

Baik kampus, dosen, mata kuliah beserta teman-teman yang membersamai saat ini. Insyaa Allah sudah yang terbaik menurut Allah. Semoga istiqomah di tempat ini sampai akhir, sampai wisuda bareng-bareng bersama semua teman satu angkatan tanpa satu pun yang tertinggal. Bisa selesai tepat waktu dengan hasil terbaik. Aamiin yaa Rabb. Man Jadda Wajada!

Semoga tholibul 'ilmi selalu bernaungkan keridhoan dan keberkahan Allah. Bukankah sayap malaikat-Nya menaungi para penuntut ilmu yang melangkah ke luar rumah dalam rangka menuntut ilmu? Maka semoga Allah sertakan pula kemudahan demi kemudahan untuk awal, pertengahan, maupun akhirnya. Dengan kesudahan, pencapaian yang terbaik pula. Aamiin Aamiin yaa mujiibassailin.

Sejauh ini, semangat yang ada di dalam diri justru meletup-letup saat masuk ke toko buku atau pun perpustakaan. Terlebih saat mengikuti mata kuliah di kelas. Kecintaan untuk membaca demikian bertambah dari hari ke hari. Karena tuntutan kuliah pula, bertambah sekian buku-buku bermanfaat yang sarat ilmu di lemari perpustakaan rumah. Kelak, insyaa Allah akan tetap bermanfaat bagi orang lain terutama anak-anakku. Kendati mungkin si pemilik buku sudah menyelesaikan studinya sampai ke jenjang tertinggi yaitu S3, hehehe aamiin.

Toh menumpuk buku tidak ada ruginya, bagiku.. harta yang paling layak dan berharga untuk diwariskan kepada anak-anak adalah ilmu. Selebihnya, semua dengan sendirinya akan mengiringi keberhasilan si penuntut ilmu insyaa Allah.

Jadi, mau sesibuk apapun.. selelah apapun.. belajar, belajar, dan belajar. Tak ada kata capek. Tak boleh ada kata bosan. Pokoknya belajar! Barakallah :)


Karena seseorang yang kaya bukan mereka yang digelimpangi kilau materi dan pundi-pundi duniawi, melainkan mereka yang senantiasa giat bertholibul 'ilmi hingga tercecap nikmat syurgawi beserta ridho Illahi. Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim, siapapun dia.
~ quote : bianglala hijrah ~

Copyright : @bianglalahijrah_

0 Komentar