Ragam karya sastra Indonesia baik prosa, puisi, maupun drama mengalami perkembangan cukup pesat. Mulai dari sastra Indonesia lama sampai ke sastra Indonesia modern. Para pengarangnya pun makin lama makin bertambah banyak. Semakin banyaknya karya dan pengarang yang bermunculan, semakin pula isi karya tersebut memiliki corak jiwa hasil seni tersendiri, terutama periode Sastra Indonesia Modern. Karya-karya pada periode Sastra Indonesia Modern ini banyak yang mendapatkan pengaruh kebudayaan Eropa. Corak jiwa hasil seni inilah yang dituangkan dalam bentuk aliran. 

Ada beberapa aliran dalam sastra yang dominan mempengaruhi ragam karya Sastra di Indonesia, di antaranya:

1. Aliran Realisme yaitu aliran yang selalu berusaha melukiskan keadaan atau peristiwa sesuai dengan kenyataan dan selalu mengungkapkan hal-hal yang baik atau tidak membuat orang tersinggung. Karya sastra angkatan 45 baik puisi maupun prosa banyak dipengaruhi oleh aliran realisme.
Contoh:

PENERIMAAN
Chairil Anwar

Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan Tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri lagi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi

2. Aliran Naturalisme yaitu suatu aliran yang melukiskan sesuatu apa adanya tetapi selalu memandang kepada hal-hal yang bersifat buruk atau mesum baik memilih bahan dari masyarakat yang bobrok/mesum maupun bahas/cara melukiskan kasar, tanpa melihat kesusilaan.
Contoh:
Surabaya (novel) oleh Idrus
Belenggu (roman) oleh Armyn Pane
Pada Sebuah Kapal karya NH. Dini


3. Aliran Neo-naturalisme yaitu aliran yang tidak hanya menceritakan sesuatu yang buruk saja, tetapi yang baik pun tidak dilupakan sehingga masih terdapat di dalamnya perasaan perikemanusiaan.
Contoh:
Raumanen karya Marianne Katopo
Katak Hendak Jadi Lembu karya Nur Sutan Iskandar
Keluarga Permana karya Ramadhan KH
Atheis karya Ahcdiat K. Miharja

4. Aliran Ekspresionisme yaitu aliran yang selalu menekankan pada segenap perasaan atau jiwa sepenuhnya (adanya aku atau subyek). Kalimat yang digunakan tidak panjang-panjang tetapi kalimat pendek berisi dan seringkali menggunakan kalimat yang hanya terjadi dari satu patah kata saja.
Contoh:
Puisi-puisi Subagio Sastrowardoyo, Toto Sudarto Bachtiar, Sutarji Colzum Bahri, beberapa karya Chairil Anwar.

DOA
Chairil Anwar

Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

5. Aliran Impresionisme yaitu suatu aliran yang melukiskan sesuatu berdasarkan kesan-kesan sepintas saja dari peristiwa atau kejadian yang dilihat/ditemui pengarang dalam kehidupan nyata. Pengarang hanya mengambil bagian yang penting-penting saja.
Contoh:

NGARAI SIANOK
Rifai Ali

Berat himpitan gunung Singgalang
Atas dataran di bawahnya
Hingga rengkah tak alang-alang
Ngarai lebar dengan dalangnya
Bumi runtuh-runtuh juga
Seperti peradaban yang lepas
Debunya hirap dalam angkasa
Derumnya lenyap di sawah luas
Dua penduduk di dalam ngarai
Mencangkul di ladang satu-satu
Menyabit di sawah bersorak-sorak
Ramai kerja sejak dahulu
Bumi runtuh-runtuh jua
Mereka hidup bergiat terus
Seperti Si Anok dengan rumahnya
Diam-diam mengalir terus

6. Aliran Determinisme yaitu suatu aliran yang melukiskan peristiwa dari sudut paksaan nasib (sudut jeleknya) dan nasib itu sendiri ditentukan oleh keadaan masyarakat sekitar, kemiskinan, penyakit, darah keturunan, dalam hubungan sebab akibat. 
Contoh: 
Puisi dan prosa angkatan 66, Belenggu karya Armyn Pane, Neraka Dunia karya Nur Sutan Iskandar.

7. Aliran Surealisme yaitu suatu aliran yang melukiskan sesuatu secara berlebihan yang terkadang sulit diikuti dan dipahami oleh pembaca.
Contoh: 
Bip-Bop (drama) karya W.S.Rendra, Lebih Hitam dari Hitam (cerpen) karya Iwan Simatupang, Pot (puisi) karya Sutarji Colzum Bahri, Berhala (novel) karya Toto Sudarto Bachtiar.

POT
pot apa pot itu kaukah pot aku
pot pot pot
yang jawab pot pot pot pot kaukah pot itu
yang jawab pot pot pot pot kaukah pot aku
pot pot pot
potapa potiku pot kaukah potaku?
POT

8. Aliran Romatisme yaitu suatu aliran yang selalu melukiskan sesuatunya secara sentimentil dan penuh perasaan.
Contoh: 
Di Bawah Lindungan Kabah (roman) karya HAMKA, Dian Yang Tak Kunjung Padam (Roman) karya Sutan Takdir Alisyahbana, Layar terkembang (roman) karya Sutan Takdir Alisyahbana, Ziarah (novel) karya Iwan Simatupang.

9. Aliran Idealisme yaitu suatu aliran yang melukiskan hal-hal utuh tentang gagasan, cita-cita atau pendiriannya.
Contoh:

AKU
Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

10. Aliran Simbolisme yaitu suatu aliran yang selalu menggunakan simbol-simbol atau isyarat-isyarat guna menutup kebenaran atau maksud yang sesungguhnya.
Contoh:
Tinjaulah Dunia Sana karya Nursyamsu, Radio Masyarakat (cerpen) karya Rosihan Anwar, dan sebagainya.

11. Aliran Psikologisme yaitu suatu aliran yang selalu menekankan pada aspek-aspek kejiwaan.
Contoh:
Atheis (roman) karya Achdiat K. Miharja, Burung-burung Manyar (roman) karya YB. Mangunwijaya, Merahnya Merah (novel) karya Iwan Simatupang, Telegram karya Putu Wijaya.

12. Aliran Didaktisme yaitu suatu aliran yang selalu menekankan pada aspek-aspek pendidikannya.
Contoh:
Salah asuhan (roman) karya Abdoel Muis, Karena Kerendahan Budi (novel) karya HSD Muntu, Syair Perahu (syair) karya Hamzah Fansuri.

#Semoga bermanfaat. ^_^

Sumber : http://ilmuwanmuda.wordpress.com/

0 Komentar